NATIVO
HERBISIDA
NATIVO
Bahan aktif : Trifloksistrobin 25%,tebukonazol 50%
Herbisida sistemik dan kontak, pra tumbuh dan purna tumbuh berbentuk pekatan suspensi berwarna putih kekuningan, digunakan untuk mengendalikan gulma pada pertanaman jagung.
Manfaat Produk
Bersifat sistemik, efektif terhadap penyakit antraknosa dan kresek Didymella. Bekerja kuat pada permukaan tanaman, lebih merata, tahan terhadap air hujan. Penetrasi ke dalam jaringan, efek translaminar.
Keunggulan Produk
Bahan aktif ganda. Proteksi memiliki efek translaminar sehingga melindungi bagian bawah dan dalam daun dari penyakit. Preventif mencegah perkecambahan spora.Long Lasting tahan terhadap air hujan, sehingga dapat bekerja dan melindungi tanaman lebih lama.
Petunjuk Penggunaan
TANAMAN
|
SASARAN
|
DOSIS FORMULASI
|
CARA DAN WAKTU PENGGUNAAN
|
Jagung
|
Gulma Berdaun Sempit :
Lulangan
Cakar Ayam
Genjoran
Tuton
|
300 ml/ha
|
Lahan dalam keadaan lembab
Gulma 1-4 daun, usia 3-10 HST (Hari Setelah
Tanam)
|
|
Gulma Berdaun Lebar :
Bayam duri
Krokot
Kentangan
|
|
Tidak dianjurkan digunakan pada jagung
manis
Tidak dianjurkan pada tanaman porus
(Kandungan pasir lebih dari 70%)
|
Anggrek
|
Bercak daun Cercospora dendrobii
Antraknosa Colletotrichum gloeosporioides
|
200 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Apel
|
Penyakit bercak daun Marssonina coronaria
Penyakit embun tepung Podosphaera leucotricha
|
300 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Bawang Merah
|
Becak
ungu Alternaria porri
|
150 – 200 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Cabai
|
Bercak daun Cercospora capsici
Antraknosa Colletotrichum capsici
|
100 – 150 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Jagung
|
Bulai Helminthosporium
sp.
Peronosclerospora
maydis
|
1,5 – 3 g/l
3 – 4 g/l
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Jeruk
|
Penyakit embun tepung Oidium tingitaninum
Penyakit Antraknosa Colletotrichum gloeosporioides
|
200 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Kacang Tanah
|
Karat Puccinia
arachidis
|
150 – 225 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Kentang
|
Zat Pengatur Tumbuh :
Meningkatkan tinggi tanaman
Jumlah umbi/tanaman
Rata-rata bobot/umbi
Hasil/tanaman
Hasil/petak
Hasil/ha
|
150 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi pada 40 HST dan
60 HST
|
Krisan
|
Karat Puccinia
chrysanthemi
|
150 – 225 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Melon
|
Penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis
Penyakit Antraknosa Colletotrichum lagenarium
|
100 – 150 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Padi
|
Bercak daun Cercospora oryzae
Busuk Upih Rhizoctonia solani
Blas
Pyricularia oryzae
Hawar daun Xanthomonas campestris
Meningkatkan tinggi tanaman
Jumlah anakan produktif
Gabah/malai
Bobot 1000 butir
Hasil/tanaman
Hasil/ubinan
Hasil/ha
|
120-240 g/ha
150-225 g/ha
150-225 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
40 HST dan 60 HST
|
Pisang
|
Penyakit
sigatoka Mycosphaerella musicola
|
200 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Semangka
|
Penyakit embun bulu Pseudoperonospora cubensis
Penyakit Antraknosa Colletotrichum lagenarium
|
150 – 200 g/ha
|
Penyemprotan volume tinggi bila ditemukan
gejala serangan
|
Wilayah : Nasional